Senin, 11 Maret 2013

Hikmah Dari Kisah Seekor Ulat Yang Akan Menjadi Kupu-Kupu


Ada gadis kecil berjalan-jalan di taman…
dia menemukan kepompong kupu-kupu
Ia sangat suka kupu2 dan ia memutuskan untuk membawanya pulang supaya ia bisa melihat kupu-kupu itu keluar dari kepompongnya.
Sesudah sampai di rumah,
si gadis kecil ini terus mengamati kepompong itu
Setelah menunggu dan menunggu
Dia melihat ada sedikit celah yang terbuka di kepompong tersebut.
Dia duduk berjam-jam
dan terus mengamati si kupu-kupu yang mulai mau keluar melalui celah yang kecil itu.

Sungguh lama kupu2 tersebut keluar
nampaknya si kupu-kupu ini agak kesulitan mendorong tubuhnya keluar.
Berkali-kali dia mencoba tapi cuma sampai setengah badan saja yang muncul.
Bahkan kupu2 ini terlihat terjebak dan sesekali harus berhenti mendorong tubuhnya
Si gadis kecil pun merasa kasihan dgn kupu2 tadi
“kupu2 ini sungguh menderita.. Aku harus menolongnya!”
dengan kebaikan hatinya, memutuskan menolong si kupu-kupu.
Lalu si gadis kecil bergegas mengambil gunting
dan dia menggunting kepompong tersebut dengan maksud untuk mengeluarkan kupu-kupu ini dari kepompongnya.

Si kupu-kupu sekarang bisa keluar,
tapi
ternyata badannya kecil dan sayapnya rapuh.
Si gadis kecil terus mengamati kupu-kupu ini
terus dan terus memandangi dengan harapan satu saat sayapnya bisa jadi kuat untuk menopang badannya yang semestinya akan bertambah besar.
Tapi malang, kupu2 tadi tak bisa mengepakkan sayapnya
Kenyataannya, si kupu-kupu kecil ini menghabiskan sisa hidupnya dengan merangkak karena sayapnya tidak berfungsi dan badannya pun tidak tumbuh. Ia tidak pernah bisa terbang….
Si gadis kecil, meski dengan segala kebaikan hatinya untuk menolong,
tidak mengerti bahwa kesulitan yang dialami oleh si kupu-kupu
pada saat akan keluar dari kepompongnya sebetulnya adalah proses yang memang harus dialami kupu-kupu
sudah hukum alam
sehingga dengan “penderitaan” saat mendorong badannya untuk keluar dari kupu2 tadi
si kupu-kupu bisa mendorong cairan dari tubuh ke sayapnya sehingga begitu ia terbebas dari kepompong kupu-kupu ini bisa punya sayap kuat untuk terbang.
Kebebasan bisa datang setelah kita melewati kesengsaraan.
Si gadis kecil ingin mengakhiri kesengsaraan si kupu-kupu dengan instan,
tapi yang terjadi adalah justru dia menghentikan pertumbuhan.
apa makna cerita kupu2 tadi??
hmmm… walau terlihat menyebalkan
kesengsaraan atau kesulitan MEMANG kita perlukan untuk tumbuh.
Berapa lamanya kita harus mengalami kondisi sulit?
Selama itu diperlukan.. .
Tuhan MAHA TAHU berapa lama proses “mendidik” dan “membentuk” kita
Bayangkan coba
Kalau hidup ga ada lika liku nya?
Ga ada guncangannya?
Kita bakal tumbuh jadi orang2 “kerdil”
Jika kita melewati hidup ini tanpa hambatan, kemungkinan besar kita akan pincang.
Semua orang-orang berjiwa besar
PASTI pernah mengalami titik rendah - yang seringkali merupakan turning point dan momen belajar terbesar dalam hidupnya
Oleh karena itu ikhlaslah menerima setiap momen dalam hidup Anda baik maupun buruk.
Seperti cerita kupu-kupu diatas, berikan kesempatan kepada diri Anda sendiri untuk tumbuh dan berkembang (melalui hambatan, kegagalan)
Ikhlaskan
Terima semua momen dalam hidup ANDA(sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar